Perih
7 agst’ 09
Ku baca percikan-percikan gelora itu,.
layaknya mentari yang tak henti tersenyum sinis kepada ku,.
Ku baca garis-garis kehidupan yang terurai,.
Yang meyakinkan kehampaan dalam derai-derai waktu,,.
Ku toleh lagi kisah-kisah miris itu,,
Yang menggoreskan perih yang amat sangat,..
Ku coba bijak memahami sebuah realita,,.
Namun,lamunan ku hanya bisu,..
Kini kuhanya terdiam,,menunggu untuk hidup kembali dalam kenyataan,..
Ku coba meyakinkan pilar-pilar jiwaku,.
Dengan senyum getirku,..
yang ternyata hanya membuat malam menjadi lebih lirih,.
Dan sunyi,,.
Kini,,bulir-bulir air mataku jatuh begitu deras tanpa ku sadari,..
Tuhan,,.Tuhanku Yang Maha Pengasih,,
Bukakan mataku dari segala kegelapan yang mengurungi jiwaku,..
Selagi aku masih dapat melihat pelangi yang terlukis di atas bumi,..
Yang masih kupijak,,..
Selagi aku masih mampu berharap dalam sebuah pengharapan yang sangat sederhana,...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar